Kurikulum merdeka merupakan salah satu kurikulum luaran baru yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek. Kurikulum ini memberikan upaya memberikan kemerdekaan kepada stakeholder lingkup pendidikan baik murid, guru, ataupun tenaga kependidikan. Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan mampu menghasilkan murid yang unggul dalam berbagai bidang karena kurikulum ini menyajikan kebebasan untuk memilih materi ilmu yang ingin didalami.
Namun, adanya kurikulum ini menjadi banyak pertanyaan pertimbangan di beberapa lembaga pendidikan dikarenakan ketidakefektifan program yang akan dijalankan. Selain itu, adanya pergantian kurikulum ini memberikan tantangan perubahan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran. Apakah dengan adanya perubahan kurikulum ini dapat mengurangi komitmen siswa dalam pembelajaran? Simak penjelasan berikut.
Kurikulum merdeka tidak membuat siswa ataupun stakeholder lain untuk tidak berkomitmen apa yang akan dikembangkan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan pada kurikulum merdeka tentu didampingi dengan adanya peran guru dan orang tua yang menjadi sosok penting membimbing murid dalam proses pembelajaran baik di sekolah ataupun di rumah. Tentu tidak hanya murid yang merasakan keleluasaan pembelajaran, guru juga dapat lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar dalam proses belajar mengajar. Sehingga dalam hal ini, guru dapat menyesuaikan materi dan cara mengajar mereka dengan murid di sekolah. Guru dapat memanfaatkan akses Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan sumber belajar lain untuk mempermudah proses pengajaran dan bimbingan kepada murid untuk terus lebih berkembang.
Mari bersama sama menyukseskan Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar, untuk menciptakan Pembelajaran yang Berkualitas.
Sumber : kurikulum. merdeka | ditjen.paud.dikdasmen